Clinton Utusan PBB untuk Haiti


20/05/2009 08:55:02 PORT-AU-PRINCE (KR) - Bill Clinton terpilih sebagai utusan khusus PBB ke Haiti. Mantan Presiden AS ini memang mempunyai hubungan baik dengan negara di kawasan Karibia itu yang dinilai mampu memperbaiki citra PBB, menstabilkan kondisi dan menarik investasi bagi Haiti.
Jubir Clinton Matt McKenna, Senin (18/5) waktu setempat atau Selasa (19/5) WIB mengatakan hal ini diumumkan secara resmi oleh Sekjen Ban Ki-Moon paling cepat Selasa atau Rabu WIB.
PBB hanya menurunkan pasukan perdamaian di Haiti sejak 2004 dan melatih kepolisian untuk mengambil alih kontrol suatu saat. Namun demonstran dan parlemen Haiti menyatakan negara dikuasai pasukan internasional dan meminta militer asing meninggalkan negara itu.
Clinton populer di kalangan warga miskin Haiti, menggunakan ancaman militer untuk menghentikan kepemimpinan diktator pada 1994. Militer dan Angkatan Laut AS dikirimkan untuk mengawal kembalinya presiden terpilih Jean-Bertrand Aristide, yang diturunkan oleh kudeta. Aristide kemudian digulingkan pada 2004 dan diasingkan. Warga Haiti masih berharap kembalinya Aristide.
Maret lalu, Clinton bersama Ban berkunjung ke Port-au-Prince untuk melakukan investasi setelah krisis bahan makanan, kerusuhan dan kerusakan akibat badai tropis. Keduanya terkesan dengan potensi pertumbuhan Haiti dan meminta pemerintah setempat menjalin kerja sama perdagangan dengan AS dan menstabilkan keberadaan 9.000 pasukan perdamaian PBB yang berada di sana.
Ban mengatakan, Haiti telah berupaya keras mewujudkan perdamaian dan stabilitas namun masih belum menyentuh investasi. Pemilihan Clinton dinilai tepat mengingat ia mendatangi konferensi donor di Washington dan berhasil mengantungi investasi 324 juta dolar.
Clinton yang juga suami Menlu Hillary Rodham Clinton membuat Deplu harus mengeluarkan izin dan meninjau aktivitas internasionalnya dalam perjanjian dengan Senat AS dan Clinton Foundation, yang berada di Haiti menangani persoalan kesehatan, AIDS, lingkungan dan perekonomian. Belum ada kejelasan persetujuan itu. PBB pun belum berkomentar terkait hal ini.
Haiti beberapa waktu lalu tak mempunyai utusan khusus PBB dan tugas Clinton pun belum jelas. Miami Herald, yang pertamakali mempublikasikan informasi ini, mengatakan Clinton akan berkunjung ke negara kepulauan Karibia itu sekurangnya empat kali per tahun.
Clinton berkunjung ke Haiti sebagai presiden pada 1995 dan 2003. Hillary Rodham Clinton juga berkunjung ke sana beberapa kali, terakhir pada April lalu bertemu Presiden Rene Preval sebelum menghadiri KTT OAS di Trinidad. (AP/M-4)-o

Followers